Friday, October 3, 2014

Carita punya Cerita

Seperti biasa, kuketengahkan kisah yang diangkat dari kehidupan nyata kami.

Rencana yang disusun untuk berlibur dan bermain bersama anak-anak pupus sudah setelah sore tadi kami mendapat telepon dari orang tua kami yang mengatakan bahwa mereka akan membawa anak anak kami berlibur ke Bali, dan jelas saja…namanya juga anak anak…ke Bali tentu lebih menarik dari pada ke Pantai Carita…, dan memang kami tidak mungkin ikut kesana mengingat cukup banyak kesibukan yang tidak bias ditinggalkan, sementara bungalaow di sebuah resor peristirahatan dengan dua kamar sudah di booking bahkan sudah dibayar.

Akhirnya Jum’at sore itu kami berangkat juga…, yah..hitung hitung bulan madu..pikirku….dan 3 jam kemudian kami sudah berada di lokasi…, memesan makanan dan bersantai.

Malam berlalu dengan tenang…, dan dengan tenang juga kami menikmati sex, istriku Anita seperti biasa dengan piawainya memuaskan diriku dengan permainan lidah dan mulutnya, dan setelah sama sama mencapai dua kali klimax kami pun terlelap.

Belum jam 10 ketika kami sudah menceburkan diri di kolam renang, dank arena akhir minggu suasana agak ramai, kebanyakan keluarga dengan anak anak mereka….dan kamipun benar benar melewati hari dengan tenang.., bahkan teramat tenang.

Kami baru kembali ke bungalow sekitar jam 9 malam, setelah menikmati santap malam di warung dipinggir pantai dengan sea food bakar, ketika kulihat di bungalow sebelah yang semalam masih kosong sudah terisi dan dua pemuda sedang bersantai di teras sambil ngobrol…sementara sayup sayup terdengar sudara gitar dari dalam bungalow itu.

Kedua pemuda yang kutaksir berusia 20 an tahun itu tampak dengan seksama mengawasi anita yang berjalan disiku dan ditengah temaramnya lampu taman, tetap saja kecantikannya menonjol apalagi ia mengenakan jeans ketat sepinggul dan tank top yang tidak mampu menutupi seluruh perutnya.

Saat masuk kamar, dari jendela kamar yang saat itu hanya tertutup vitrage karena gordijn belum ditutup dengan jelas kami dapat melihat kamar sebelah dan aku yakin kalau dari sebelah juga memiliki akses memandang yang sama.

Ketika aku menatap wajah istriku kulihat kerlingan matanya yang ‘nakal’ dan aku mengenal betul kalau saat itu di benak Anita terbersit pikiran pikiran yang juga ‘nakal’ apalagi kesibukan ku selama ini telah membuat kami ber bulan-bulan tidak pernah ‘bertualang’, jadi kerlingan nakal istriku merupakan hal sangat wajar, apalagi sekilas tadi terlihat kalau pemuda pemuda disebelah pasti dari status sosial yang cukup baik.

Anita kemudian masuk kamar mandi dan akupun menuju ruang tengah, membaca koran yang hari ini belum tuntas kubaca, suasana hening..., keheningan yang senyap karena suara dari bungalow sebelah yang tadi lumayan berisik juga menghilang, aku lalu melangkah menuju kamar dan agak terperangah ketika kulihat Anita sedang berdiri telanjang bulat dekat jendela mengolesi tubuhnya dengan body lotion favouritenya, dan ketika aku melihat ke jendela, gordijn masih tetap belum ditutup, namun jendela di kamar bungalow sebelah nampak gelap .
Aku hanya tersenyum karena aku tahu kalau istriku sedang memberi ‘life show’, pastilah pemuda - pemuda sedang mengintip dengan asyiknya.

Tangan Anita mengoles lotion dengan gerakan sensual, memainkan puting susunya dan bergerak ke leher jenjangnya, juga sesekali turun ke perut bahkan ke celah pahanya, jangankan orang lain, aku sendiri yang setiap saat bersamanya saja terangsang menyaksikan gayanya.

Sekitar 5 menit istriku memberikan ‘pertunjukan’ kemudian ia mengenakan pakaian nya, gaun tidur tipis yang mencetak tubuhnya dan didalamnya hanya mengenakan celana dalam mini.

Kami duduk sebentar di ruang tamu lalu ia membisikan sesuatu di telingaku dan kamipun pendah ke teras....membawa beberapa botol minuman.

Kami minum berdua dengan santai dan satu persatu pemuda di bungalow sebelah juga pindah keteras..................... ternyata mereka bertiga.

“Serius...?” tanyaku pada Anita
“Hm...kelihatannya sih asyik juga...kalau papa nggak keberatan...” jawabnya dengan tersenyum manis

Tanpa kesulitan kami berhasil mengundang mereka untuk bergabung, Andy, Roy dan Teddy, mereka berusia 20 – 21 tahun, mahasiswa sebuah perguruan tinggi ternaman dan sedang berlibur, Teddy putra seorang pengusaha sementara Andy dan Roy adalah putra pejabat salah satu Departemen dan mereka sudah bersahabat sejak masih SMA, itu sekilas gambaran yang kami dapat dari obrolan awal setelah mereka bergabung diteras bungalow kami.

Nyamuk yang mulai mengganggu membuat Anita menawarkan untuk pindah ke ruang tamu..., dan melihat sikap kami yang santai mereka pun akhirnya relax, berani tertawa lepas dan mulai melemparkan canda khas anak muda.

Namun aku dapat melihat bahwa fokus mereka tetap sebagaimana laki laki pada umumnya........belahan dada di gaun tidur yang dikenakan istriku dan upaya untuk lebih jelas melihat bayangan buah dada yang tidak mengenakan BH terkadang membuat mereka kurang fokus pada pembicaraan, namun rupanya pendidikan yang baik dan mengetahui kalau kami suami istri membuat mereka tetap menjaga tingkah laku dan kesopanan mereka.

Teddy bertubuh tinggi, putih dan memiliki sinar mata yang paling nakal, sementara Roy yang agak gemuk juga putih jelas terlihat kalau ia adalah anak baik-baik ‘anak mama’ istilah mereka sementara Andy berkulit sawo matang adalah yang yang paling atletis, walau wajah mereka tidak seganteng bintang bintang film namun mereka semua memiliki daya tarik masing masing.

Minuman yang dipesan diantar oleh Room Boy dan seiring dengan semakin banyaknya minuman yang direguk, suasana semakin santai.....

Saat aku dan istriku beradu pandang ia mengedipkan matanya dan aku yang memahami maksudnya hanya menganggukkan kepala, entah apa yang direncanakannya...namun sebagai suami yang baik..aku memahami maksudnya.

Suatu saat istriku pergi ke kamar sebentar, entah apa yang dilakukannya disana dan ketika kembali keruang tamu tiba tiba saja ia terpeleset hampir jatuh...., entah benar atau pura pura aku tidak jelas, namun dengan meringis ia berjalan agak pincang,

“Aduh.... keseleo nggak ya...?” katanya sambil duduk dan mengurut mata kakinya, dan posisinya saat membungkuk mengurut kakinya sendiri memberikan pemandangan yang aduhai karena dengan jelas semua dapat melihat buah dadanya yang menggantung dibalik gaun tipisnya.

“Ada yang bisa mengurut nggak...?” tanyaku kepada ketiga pemuda itu dan serentak mereka memandang Andy yang saat itu masih terpana memandang dada Anita yang bagai magnit menarik pandangan mata nya.

“Andy..tuh..., dia bisa...”jawab Roy menyatakan

“”Andy..tolong ya...?” kata istriku memandang pemuda itu... lalu dengan sedikit terpincang ia pindah ke sofa panjang, dan melonjorkan kakinya, sementara Teddy yang sedang duduk disana dengan sigap pindah ke kursi lain..

“Wah..............saya sih nggak terlalu bisa mbak..” jawab Andy.., 

“Coba aja..”kata istriku memaksa

“Demikian Andy lalu duduk diujung sofa lalu mulai memegang mata kaki istriku dan mengurutnya perlahan..., sementara yang lain memperhatikan dan aku jelas melihat tatapan iri Teddy dan Roy melihat ‘rejekinya’ Andy.

Sejurus kemudian karena melihat bagaiman tidak leluasanya posisi mereka aku menawarkan..”kita pindah saja yuk...kan masih ada satu kamar kosong kita ngobrol disana biar Andy leluasa” 

Demikianlah kami pindah kekamar yang kosong dengan satu bed besar dan 2 sofa didalamnya...., dan Anita sudah tiduran telentang sedang Andy duduk dikakinya mengurut mata kaki dan betis istriku, sementara gaunnya sudah tersingkap sampai diatas lutut.

“Kok..pindah ke pundak ya pegelnya...” kata istriku yang lalu menatap kedua pemuda lainnya...”sekalian dong...pundakku di pijitin...” katanya penuh harap, dan hampir bersamaan kedua pemuda itu bangkit.”dengan senyum sambil mengubah posisi menjadi duduk Anita berkata “ Udah...satu pundak satu tangan deh..”

Demikianlah mereka mulai ‘mengerjakan tugas masing..masing..’, namun aku tahu kalau kehadiranku membuat mereka gugup, maka seperempat jam kemudian aku pura pura menguap.... “Ih..nagntuk...gara gara berenang tadi..., ok..kalian santai saja...dibantu ya...mbaknya...”kataku yang dengan koor serempak mereka menjawab “Baik..Mas...”

Aku lalu masuk kekamar..eh...ternyata kantuk yang tadi pura pura jadi beneran dan akupun terlelap.

Matahari sudah tinggi ketika aku terbangun...dengan senyum manis dan wajah lelah namun penuh kepuasan Anita menatapku ketika aku terbangun...

Aku teringat hal semalam..namun sebelum aku berkata sesuatu...”Pa..mandi sana..., ngerti...mau denger cerita mama...kan ”kata istriku


Dan inilah kisah istriku semalam setelah kutinggalkan kamar :

Andy yang memijit kakiku, mulai berani, tidak hanya sekedar memijit namun lebih banyak mengusap dan mengelus..dan sesekali malah menggelitiki kakiku, yang karena geli otomtais kuangkat tinggi dan CD mini yang kukenakan terlihat jelas, dan karena kaki terangkat maka gaunku makin tersingkap keatas.

Andy memijiti kakiku, kalau awalnya hanya di mata kaki kini ia sudah berani sampai ke paha. Sementara Roy dibelakangku memijati pundaku dengan tangan yang terasa dingin...mungkin tegang ‘kali ya...?

Langkah berikut yang kulakukan adalah membuat gaun atasku yang memang tidak berkancing hanya pakai tali saja...terbuka seolah aku tidak sadar dan kini keseluruhan buah dadaku terpampang, membuat Andy yang dihadapanku semakin gelisah.........

Awalnya mereka masih mencoba bertahan...akhirnya darah muda mereka rupanya menang......dimulai oleh Andy yang semakin lama usapannya semakin tinggi di pahaku..dan sesekali pura pura tak sengaja tangannya menyentuh vagina dari luar CD yang kukenakan.

Nafasku mulai memburu... dan ketika tangannya menyentuh lagi..kutangkap tangan itu dan malah kutekankan ke vagina ku...sambil kusibakan CD ku dengan jari dari samping....dan ketika tanganku melepaskan tangannya jari jari pemuda tetap diam disitu..memainkan vaginaku yang mulai membasah.....

Aku mendongak keatas, dan ketika kulihat wajah Roy yang sangat dekat dengan wajahku...tanganku merangkul lehernya dan kucium bibirnya...mula mula ..ia agak gelagapan..tapi sekejab keudian sudah menjulurkan lidahnya dalam mulutku..

“Mbak...”kata Teddy..agak terengah..tangannya bukan lagi memijat tanganku tapi meremas payudaraku... “Kalau Mas...datang bagaimana..?” tanyanya

“Nggak...dia sudah tidur...kalau tidur pulas sekali...nggak akan terbangun..”jawabku..

Lalu dengan provokatif kulepas gaun dan CD ku dan kubaringkan tubuhku telanjang bulat diranjang dihadapan ketiga pemuda itu.

“Boleh ngurut lagi..tapi ..yang melakukan juga nggak boleh pakai baju...” kataku, dan sekali lagi tanpa perlu mengulang ketiga pemuda itu berlomba adu cepat melepas baju.....

“Wow.....agak terpekik aku melihat kemaluan ketiga pemuda itu..khususnya punya Andy...agak hitam sesuai kulitnya namun sangat besar lingkarnya..panjangnya yang sesungguhnya sedikit diatas rata rata menjadi tertutup oleh besar lingkarannya., kepalanya kemaluannya............itu...besar sekali.

Yang lain juga sangat ‘menjanjikan’ sih kelihatannya ....

Aku lalu memejamkan mata dan membiarkan saja ketiga pasang tangan mereka menggerayangi seluruh tubuhku...lalu terasa ada yang menjilat puting susuku.., aku membuka sedikit mataku dan tampak Roy yang menghisap dengan penuh nafsu, dan sesaat kemudian terasa ada benda hangat menempel dibirku...dan kubuk mulutku menerima Teddy yang menyodorkan batang kemaluannya dalam mulutku.

Kakiku terbuka lebar saat lidah Andy yang hangat menyapu vaginaku, walau terasa belum pada berpengalaman.., namun sensasi sebagai wanita masih mampu membuat tiga pemuda berusia dua puluhan bernafsu sungguh menyenangkan perasaanku.

Aku juga mulai aktif..., kurubah posisi, kini aku duduk, Roy masih asyik denga susu ku dan aku memainkan kemaluan Teddy dengan lidah dan mulutku, Andy juga masih asyik dengan vaginaku, sesekali jarinya memasukiku dan menimbulkan rasa geli... dan sekali lagi kurubah posisiku.

Dengan menungging Teddy memasuki ku dari belakang dan Andy yang batang kemaluannya sangat menarik perhatianku kini telentang dan mulai ku explore habis habisan.

Mulutku tidak muat dimasuki seluruh batang itu..., baru kepalanya saja sudah terasa penuh..maka lebih banyak kujilat dan sesekali lubang kemaluannya kuhisap ....hingga ia menggelinjang dan mendesis keras....., 

Namanya juga anak muda, belum bisa mengatur irama antara nafsu dan permainan...baru sebentar Teddy sudah bergerak cepat dan tiba tiba ia menghunjamkan sedalam dalamnya dan “aaaa...hhhh............ aduh...nggak tahan....” ia menyemprotkan banyak sekali air mani dalam rahimku.....yang sesaat kemudina...sudah terlepas dari vaginaku...dan segera saja Roy..menggantikan posisinya..tidak peduli kalau air mani yang disempraotkan temannya itu masih memenuhi rongga vaginaku... bahkan sampai mengalir kepahaku...., kuberi tanda pada Teddy untuk mendekatkan kmelauannya yang basah itu dan kujilati hingga bersih.... tapi tanganku masih tetap menggegam punya nya Andy....

Kecepuk...kecepuk.....suara kemaluan Roy mengocok vaginaku yang sangat basah dengan campuran lendir ku dan maninya Teddy menimbulkan sensasi tersendiri, namun aku ingin yang berbeda....

Kuminta Roy melepaskan kemaluannya lalu jongkok diatas Andy yang telentang dengan kemaluan tegak keatas... kuarahkan ke vaginaku dan walau agak susah tapi kemaluan itu mulai membus masuk masuk vaginaku.....”sssh...ah....teras betapa vaginaku membuka dan helm berwarna merah keunguan yang berukuran fantastis itu menerobos masuk...”hhhh.................sss.ahh............gila.................uuugghhhhhhh..” keluhku saat seluruh batang itu terbenam.

Melihat Roy yang agak bengong kuberi tanda agar mendekat dan kemaluannya kumasukan dalam mulutku...

Dengan irama yang kini kukuasai Roy memaju mundurkan pantatnya dengan kemaluan dimulutku dan Andy dibawahku...

Denyut batang kemaluan Roy semakin terasa ....dan aku tahu kalau pemuda itu sudah hampir klimax...akupun menghisapnya semakin kuat dan ia semakin mempercepat gerakannya, dipegangnya kepalaku dan memaju mundurkan pantatnya dimukaku seakan akan sedang menyetubuhiku ....sekalian .....kubantu dengan lidahku dan “cr.rrrrrt..srrr...t...”, disertai keluhan dan dengusan nafas Roy.........cairan putih kental dan gurih yang cukup banyak menerjang ke leherku.....kutelan semua ...........dan baru kulepas kepala kemaluannya dari jepitan bibirku setelah tetes terakhir keluar..........

Kini aku konsentrasi pada kemaluan Andy yang sedang menyodok vaginaku dengan kerasnya setelah Roy selesai.........Andy lalu membalikan tubuh kami dan kini ia diatas, kemaluannya benar benar keras..mengocok dan mengaduk vaginaku...., rasa geli dan nikmat yang luar biasa mulai menyerangku..........ahh...aku tahu kalau sebentar lagi ledakan dahsayat akan menerpaku....

Tubuh Andy diatasku terus bergerak dengan teratur..., sesekali mulutnya memagut bibirku...., sesekali di cobanya menghisap puting susu ku, lalu sesaat kemudian....ternyata aku yang tak tahan..................permainan yang dari awal telah membangkitkan gairahku ini..memberikan ledakan yang terasa seakan menerbangkan ku ke atas awan....”ssshh...aahh.........ahhh....cepet.....cepet..kucengkeram punggung Andy dengan kukuku dan setengah berteriak aku mendapatkan klimaxku yang pertama malam ini....ahhh.......................dan belum tuntas aku melepaskannya...tiba tiba Andy yang juga semakin cepat bergerak menghunjam kan batang kemaluannya sedalam-dalamnya dan dengan denyutan yang sangat keras hingga terasa ke dinding vaginaku ia melepaskan air maninya...dalam beberapa kali semprotan... hangat dan agak panas membanjiri vagina ku hingga ke dalam............

Beberapa saat kami sama sama terdiam menikmtai sisa getaran yang masih terasa dan kemudian ia membalikan tubuhnya dari atas tubuhku.

Setelah membersihkan diri dikamar mandi yang terdapat dalam kamar berempat kami ngobrol diatas tempat tidur dalam keadaan telanjang bulat...

“Mbak kok berani ya...bagaimana kalau tiba tiba mas datang...?” tanya Andy
“Nggak ...kan aku tahu benar kebiasaannya...dia itu kalau sudah tidur pulasnya luar biasa...” jawabku

Tidak lama kami ngobrol....kemudaan dan stamina mereka menjadikan mereka cepat sekali bangkit..............kembali aku ‘dikepung’ oleh tiga batang kemaluan yang seakan tidak kenal puas...

Berbagai posisi mereka coba praktekan, kadang terasa seakan mereka sedang menemukan alat mainan baru yang menarik..., bahkan saat aku dan Teddy dalam posisi 69 kemaluanku diterobos oleh Andy ...gila......klitorisku dijilat dan dihisap sementara batang Andy maju mundur di vaginaku dan mulutku juga sibuk dengan kemaluan Teddy..

Mulut dan vaginaku rupanya masih belum cukup bagi mereka, karena suatu saat ketika aku sedang diatas Roy dan batang kemaluannya menancap di vaginaku, kurasa lidah hangat menjilat anusku..., salahku sih...tadi memberi contoh menjilati anus mereka satu persatu....dan sesaat kemudian batang kemaluan Teddy mencoba menerobos memasuki anusku, aku coba protes, tapi malah Roy memelukku erat sekali dan tanpa daya dengan rasa perih dan panas batang kemaluan pemuda itu menembus anusku..aku bukan tidak pernah tapi sangat jarang mau anal sex..apalagi di double begini.

Setelah berhasil memasukkan kepalanya Teddy lalu membenamkan semua dalam anusku dan aku seperti daging dalam hamburger dijepit atas dan bawah...namun....rasa pedih dan panas mulai hilang berganti rasa enak dan nikmat yang sukar dilukiskan..”aaahhhhh..ssshh..gila...kalian..gilaaaa.....” setengah menjerit mendesah..terasa dua batang dalam tubuhku itu saling menggesek dalam irama yang teratur dan tubuhku sampai terasa seakan terbelah.... yah..resiko membangkitkan nafsu anak muda..

“Aaaaahhhhhh...” keras sekali aku berteriak saat orgasme menyerangku...namun kedua pemuda itu masih tetap dan tidak berhenti...., kelebihan pemuda seumur mereka memang disitu permainan pertama pasti cepat sekali keluar karena nafsu yang menguasai tapi babak kedua dan seterusnya makin lama bisa bertahan.

Berturutan aku orgasme tiga kali .....baru mulai terasa kalau batang kemaluan mereka m ulai membesar dan berdenyut dan akhirnya hampir bersamaan mereka menyemburkan aitr maninya dalam vagina dan anusku...dan Roy yang dibawah saking bernafsunya Roy menghisap putingku keras sekali sampai ngilu....

Aku belum sempat menarik nafas...baru saja mereka ‘lepas’ dari tubuhku...Andy menunggingkan tuubuhku dan juag mencoba anusku...untung cairan Teddy didalam anusku banyak sekali sehingga walau susah dan pedih sekali tapi ‘helm’ yang besar itu menembus juga.

Untung tidak lama ....menonton aku di double tadi rupanya membuat Andy sangat terangsang hingga 5 menit klemudian ia sudah membenamkan batangngnya sedalam dalamnya di pantatku dan menyemburkan air maninya kembali.

Aku telentang terengah engah....setelah Andy melepaskan ‘hajatnya’ dipantatku dan mengomel “kalian..gila..ya...., main masuk saja...” kataku

“Habis nggak tahan mbak..., sexy banget pantatnya” jawab Teddy ssambil nyengir 
“Udah...cuci dulu sana.....”perintahku yang dengan patuh dituruti mereka.

Kali ini aku benar benar harus istirahat dulu dan mereka juga sudah tidak ‘segarang’ semula, kembali kami ngobrol nalor ngidul dan sebelum pulang kembali ke bungalownya karena hampir pagi aku minta mereka untuk bergantian mengocok batang kemaluannya di dekat wajahku.

“Gantian ya...habis itu kalian kembali...”

Dimulai dari Roy..ia menduduki tubuhku dan mengarahkan kemaluannya dekat mulutku lalu mulai mengocoknya..sesekali lidahku menjilat ujung kemaluannya dan ketika keluar kuhisap sampai habis isinya.

“Jangan...nanti kelamaan...kalau suamiku bangun repot..sdh hampir pagi...nih..” kataku ketika merasa ada tangan yang muali bergerilya kembali dan rupanya ‘threatment’ itu cukup ampuh.

Demikian setelah Roy Teddy yang mengocok didepanku tapi kurang ajar...saat keluar ia buka mengarahkan kemulutku tapi menyiramkan ke wajahku... dan cairan nputih kental lengket itu memenuhi wajahku.

Andy yang terakhir dapat giliran....dan setelah itu masing masing menciumku untuk kemudian kembali ke bungalow mereka...

Dasar anak muda......... saat kembali pakaian mereka cuma disampirkan di pundak saja.

Aku membersihkan diri dan menuju kamar sebelah dimana suamiku rupanya terlelap dan akupun memejamkan mata merasa ‘kenyang’. bahkan vagina ku terasa memar.


“Mana.. coba kulihat ..”kataku setelah istriku selesai bercerita..

Tanpa bicara Anita duduk ditepi ranjang...mengangkat kakinya tinggi tinggi dan memperlihatkan vaginanya yang masih tampak merah...kepadaku......

“Mmmmhh.....” hanya itu suaraku saat menjilat vagina istriku yang semalam habis dipakai sepuasnya oleh tiga anak muda yang kini mungkin masih terlelap setelah secara tidak terduga mendapatkan ‘rejeki’ semalam.


No comments:

Post a Comment

Musim Panas di Los Angeles - 3

  Ketika keluar dari kamar Jeanne, aku mencium wangi makanan. Sepertinya Jeanne membuat nasi goreng dan oseng-oseng ayam dan udang dengan sa...