Friday, October 3, 2014

The Party

Seperti terdahulu kuketengahkan cerita ini yang berdasarkan pengalaman pribadi;

Undangan dalam email yang kuterima lewat milis dalam group di internet menarik perhatianku saat aku membukanya, membuatku segera menghubungi Anita istriku, “Hai…lagi apa Ma…?” tanyaku mesra. “Biasa…anak-anak, kalau nggak ngotorin rumah kayaknya kurang senang deh..” dengan merajuk istriku menjawab.
”Mau ..sedikit senang senang..nggak...?,” tanyaku memancing
”Hm..mm...senang-senang..?” tanyanya menyelidik
”Iya...” Jawabku lagi
”Bawa anak-anak...?” dengan lugu Anita bertanya.
”Nggaklah......, ini senang senang ..mainan orang dewasa” jelasku
”Ooo..”dengan O yang agak panjang istriku menjawab...dan aku tahu kalau pikirannya langsung menangkap maksudku..
”Ada apa sih...jelasin coba..”, namun dari suaranya yang antusias aku tahu kalau ia sudah memahami maksudku, maka kujelaskan undangan dari group swinger dimana kami sudah cukup lama menjadi anggotanya, pernah sih bertemu dengan beberapa membernya namun belum pernah kami menghadiri sebuah ’party’ seperti yang tertera di undangan kali ini selama menjadi anggotanya.
”Lagian..udah lama sekali lho kita nggak pernah ’refreshing kan ..?” kataku mengakhiri penjelasan yang kusampaikan

Hari Jum’at itu aku sengaja pulang cepat, kulihat istriku juga baru saja tiba dari salon, terlihat dari pakaian yang dikenakannya dan dandanan rambutnya yang berbeda..”mmmhh.. gumamku saat mengecupnya, ...cantik sekali istriku ini...” kataku sambil tersenyum yang dibalas dengan senyum manis kerlingan genitnya.

Malam itu kami berangkat setelah sepanjang sore aku bermain dengan anak anak dan setelah membantu mereka menyelesaikan PR nya, dan malam ini dengan rok hitam pendek diatas lutut, baju dengan leher rendah yang menyembulkan sebagian payudaranya, serta tatanan rambut yang agak berbeda dari biasanya Anita tampak sangat cantik dan sexy.

Belum Pk. 21.00 ketika kami tiba di Hotel M.....di kawasan Senayan, dan setelah menelpon serta menunggu di lobby hotel, tampak Jerry menghampiri kami untuk kemudian mengajak kami ke atas.

Jerry adalah seorang pengusaha berusia hampir 50 tahun, berdarah campuran beberapa suku bangsa dan masih sangat energik serta tampak lebih muda dari usianya, sementara istrinya Hilda yang hanya berbeda beberapa tahun dari suaminya juga masih tampak menarik walau aku tahu kalau anak-anak mereka sudah menjelang dewasa, kami sudah berkenalan sejak beberapa tahun yang lalu ketika kami mendaftarkan diri menjadi anggota klub swinger dimana Jerry adalah founder dari klub tersebut, dan walau Jerry belum pernah ikut ’berpesta’ dengan kami namun aku yakin kalau reputasi kami sudah diketahuinya, karena dalam beberapa kali pembicaraan ia menyampaikan pujian tentang Anita seperti yang didengarnya dari anggota klub yang ’pernah’ kami ajak.




Ruangan suite yang disediakan cukup luas, dan telah ada beberapa pasang pria wanita yang saling mengobrol, dan ketika mereka melihat kami, serentak mereka berdiri dan Jerry sebagai tuan rumah yang baik mengenalkan kami kepada mereka, ”Ini Prakoso dan Rini” katanya mengenalkan, Prakoso adalah seorang pria berusia sekitar 35 tahun tegap dan bidang dengan kulitnya yang putih dan Rini istrinya berambut panjang dengan bukit dada yang menonjol, kuduga hampir seusia dengan suaminya, tidak terlalu putih dan dari logatnya kuyakin kalau ia berasal dari bagian tengah Pulau Jawa ini., tampak sangat sexy dengan tank top putih dan rok mini ketat yang dikenankannya. Demikianlah kami dikenalkan satu persatu dengan yang telah hadir; Andri dan Lina; Kevin dan Hana; Budi dan Tiana serta Donny dan Icha, rata semua berusia diatas 30 tahun dan yang tertua diantara kami adalah Jerry.

Rupanya ruangan yang disediakan terdiri atas dua ruang suite dengan connecting door dan seperti yang dijelaskan Jerry ruangan yang diaman kami berada saat ini adalah ruang sosialisasi dan sebelahnya ‘time zone room’ demikian ia menyebutnya.

Kami lalu bergabung dalam obrolan yang tadi sempat terputus karena kedatangan kami sambil menunggu member lain yang akan hadir, dan benar saja tidak lama datang Rully dengan istrinya Nova yang telah kami kenal sebelumnya karena ’pernah’ bergabung dengan kami, serta Iqbal dan Sari istrinya.

Tiba – tiba terdengar suara Jerry yang meminta perhatian kami dan dengan penuh gaya serta wajah yang berseri seri ia memberikan pembukaannya ” Ok guys....and gals..., terima kasih untuk kehadiran kalian semua, seperti biasa malam ini kita bikin acara lagi semoga semua menikmatinya..., any way... seperti yang sudah - sudah this is a party time tapiiii.....dengan sangat diminta untuk tidak ada drugs ya friends..., dan sesuai aturan klub kita ini, tolong tetap saling menghargai privacy dan kesukaan masing – masing individu..., disebelah ada execution room’, jadi yang mau action silahkan disana .., kalau..mau sih... aja disini mana mana aja kok ...? okay.....and now....party...ti............me...” Jerry menutup pidatonya dengan gaya Michael Buffer yang suka membawakan acara tinju dunia itu.

Kami semua tertawa melihat gaya Jerry yang lucu itu dan kembali ngobrol ngalor ngidul namun suasana sudah mulai naik temperaturnya, sesekali tampak ada yang berciuman, saling merangkul wanita atau pria disebelahnya, yah memang dalam pesta seperti ini aturan yang ada ’suami untuk semua dan istri untuk semua’ aku sendiri entah bagaimana sudah saling memagut dengan Hilda istri Jerry yang tadi duduk disebelah kiriku, sementara Anita yang duduk disebelah kananku juga sudah saling merangkul dan berciuman dengan gaya yang tak kalah panasnya dengan Prakoso.

Payudara Hilda yang walau tidak terlalu besar namun masih kenyal itu sudah mencuat keluar dari balik bajunya dan sesekali putingnya kuhisap sementara seperti tak mau kalah tangan wanita yang sesungguhnya sudah tidak muda lagi ini sudah masuk kedalam celanaku, meremas dan memainkan kemaluanku yang langsung menegang.

Sambil beraksi mataku menjelajahi ruangan dan kulihat semua sudah mulai beraksi, pakaian para hadirin sudah mulai tidak karuan, dan dimulai dengan Jerry yang menggandeng Nova, istri Rully memasuki execution room sambil tetap berpelukan dengan pakaian yang sudah acak acakan, yang lain mulai menyusul.

Aku dan Hilda masih asyik berciuman, kemudian ia merendahkan kepalanya dan kemaluanku yang sudah tegang serta dikeluarkan dari retsleting celanaku sudah dalam mulutnya, sementara tanganku sejak tadi sudah melepaskan celana dalam yang digunakan wanita itu dan jariku bermain didalama lubang hangat vaginanya yang terasa lembab dan basah.

Sambil tetap memainkan kemaluanku dimulutnya Hilda membantuku melepaskan baju yang dikenakannya juga melepaskan pakaianku termasuk celanaku luar dan dalam, sehingga masih diruang itu kami sudah telanjang bulat.

Aku memang terlena dengan permainan mulut Hilda yang luar biasa sehingga sempat terbuai dan ketika sempat ku melirik kesebelahku ternyata istriku sudah tidak ada.

Merasa sudah waktunya ’membalas budi’, aku mengubah posisi, Hilda kini duduk dan kurenggangkan kakinya itu lebar lebar dan sambil berlutut dilantai aku mulai menjilati nya, mulai dari payudaranya, terus turun kebawah hingga akhirnya mencapai vaginanya yang sudah basah dan berlendir, kujilat, kuhisap dan sesekali kumainkan klitorisnya dengan gigitan lembut, membuat Hilda terengah dan sesekali merintih, lalu ketika jariku ikut bermain dengan memasukan telunjuku kedalam vaginanya ia mulai menggelinjang hebat, hingga akhirnya...”ahh....nggak tahan....oh... nggak tahan, lalu dimintanya aku bangkit.

Kini aku yang duduk dan Hilda ’kupangku’ deangan kemaluanku terbenam dalam vaginanya sementara mulutku tak lepas menghisap dan mengemut puting susunya.
Posisi ini tidak berlangsung lama karena rupanya Hilda sudah tak sanggup lagi menahan dan dengan satu teriakan ia menggapai puncak kenikmatannya yang pertama malam ini.”ahhhhh...ahhhh...ssssshhhh....keluuaaarrrr..”, dan terasa vaginanya berdenyut dahsyat menjepit kemaluanku, namun aku masih belum ingin selesai, ingin kulihat aksi istriku dikamar sebelah, maka setelah berhenti bergerak beberapa lama, aku melepaskan kemaluanku dan Hilda langsung tergolek disofa dimana kami tadi bercinta, kukecup bibirnya dan berkata ”sst.., hai..take rest dulu ya.., saya kesebelah dulu., dan dengan senyum puas ia mengangguk kan kepalanya ” ”ya.., thank’s u r great..” jawabnya 

Dengan telanjang bulat dan kemaluan yang masih mengacung tegang serta masih basah dengan lendir Hilda aku melangkah memasuki execution room’ yang berpenerangan agak redup namun masih jelas untuk melihat dan saat memasuki ruangan itu kulihat itu istriku sedang dalam posisi nungging serta seorang laki-laki yang sedang membenamkan batang kemaluannya dalam vaginanya sementara didepannya telentang seorang laki laki lain dengan batang kemaluan dalam genggaman tangannya dan kepala kemaluannya berada dalam mulut mungil istriku.

Laki laki yang telentang itu ternyata Andri, juga tidak sedang diam karena diatas wajahnya berjongkok seorang wanita dengan payudaranya menggantung dan ’menantang’ yang mengarahkan vaginanya dimulutnya dan disambut dengan juluran lidahnya yang berusaha menerobos masuk dan sesekali bergerak menyapu klitoris, terkadang dihisapnya klitoris wanita itu.

Melihat mulut wanita yang kemudian kukenali sebagai Rini istri Prakoso, salah satu member swinger klub ini ‘menganggur’ aku segera menghampirinya dan menyodorkan batang kemaluanku yang masih tegang dan segera disambut dengan mulutnya dan dengan tangan kananku memegang kepalanya sementara tangan kiriku meremas payudara yang menggoda seleraku itu, aku memaju mundurkan pantatku sehingga kemaluanku masuk keluar dalam mulutnya dengan irama yang kubuat teratur.

Posisi ini tidak bertahan lama karena rupanya ia lelah dengan berjongkok diwajah Andri, berganti posisi kini ia menungging menyodorkan vaginanya untuk ’kutusuk’ dari belakang dan bibirnya juga langsung bertautan dengan bibir Andri

Dengan mudah batang kemaluanku memasuki vagina Rini yang sudah basah dengan lendir nya dan ludah Andri, dan dengan gerakan cepat kuayun pantatku hingga seluruh batang kemaluanku terbenam, kutarik hingga hampir lepas dan dengan gerakan cepat kubenamkan lagi dengan keras dan cepat, demikian berulang ulang dan rupanya gerakan itu benar benar membuat Rini terangsang hebat dengan terengah engah sambil mulutnya berusaha tidak lepas dari bibir Andri yang juga tampak tengah berusaha menahan ’gempuran’ mulut istriku.

Tiba tiba terdengar lenguhan keras dan laki – laki yang yang menyetubuhi istriku dari belakang tampak mempercepat geraklannya lalu dengan satu hunjaman yang keras terlihat tengah menikmati puncak permainan ini dengan melepaskan air maninya dalam vagina Anita yang tampak juga berusaha ’mengejar’ puncaknya, dan ...rupanya...berhasil..., istriku tampak mengayun pinggulnya dan mulutnya semakin ’gila’ menghisap kemaluan Andri hingga tidak tahan lagi dan hampir bersamaan mereka mengerang..., melenguh dan menegangkan tubuhnya untuk kemudian melemas....., sementara aku masih asyik dan dengan irama tetap mengayunkan kemaluanku dalam vagina Rini.

Istriku melepaskan mulutnya dari kemaluan Andri dan walau aku tahu hampir semua air mani yang di ’keluarkan’ Andri habis ditelannya namun sekilas masih terlihat beberapa tetes yang menggantung disudut bibir manis Anita, istriku, sementara laki laki yang tadi menyetubuhi dari belakang ternyata Kevin, sudah tergolek lemas dengan wajah penuh kepuasan.

Aku tidak memperhatikan mereka lagi dan berkonsentrasi menyelesaikan permainanku sendiri dengan mempercepat ayunan pantatku, namun ..tiba tiba kurasakan sesuatu yang agak berbeda, biji ku teras geli dan enak, ternyata.........Anita ’membantuku’, kepalanya telah berada diantara pahaku dan lidahnya menjilati bijiku sementara batang kemaluanku masih terus bergerak seperti piston keluar masuk vagina Rini, ...............sungguh kenikmatan yang tiada tara.

Tidak mampu menahan lebih lama sementara kurasakan vagina Rini juga mulai berdenyut kencang...............akhirnya dengan teriakan yang keras Rini berteriak...’ahh..keluarrr...keluarrr...ahhh...uhhh... dan aku juga merasakan batang kemaluanku semakin keras berdenyut ...serasa akan meledak dan.........srrrett....aku membenamkan sedalam mungkin batang kemaluanku dalam vagina Rini, sementara pantatku ditekan oleh tangan Anita dan bibirnya menempel dibijiku, kubiarkan posisi ini beberapa saat lalu melepaskan kemaluanku yang mulai lemas dan ternyata disambut oleh mulut istriku dan dengan lidahnya menjilati dan akhirnya memasukan seluruh batang kemaluanku dalam mulutnya untuk kemudian dilepasnya dalam keadaan ’bersih’

Kami berlima tergolek diranjang sementara kulirik di ranjang sebelah beberapa orang sedang asyik berkutat, Nova, istri Rully tampak sedang ’dipangku’ Jerry dengan kemaluannya yang tertanam dalam vagina wanita itu dan Yohan yang sedang asyik menikmati mulut Lina dengan kemaluannya dalam mulut wanita itu, dan Prakoso sendiri sedang dalam posisi konvensional dengan Hana istri Kevin, sementara disofa juga beberapa orang termasuk Iqbal dan Icha sedang ’berkutat’ satu sama lain menggapai kepuasan.

Suasana sudah benar benar cair, yang sudah selesai dengan santai dalam keadaan telanjang duduk dan ngobrol satu dengan lainnya, semua tanpa batasan..., Anita tampak ngobrol dengan Jerry sambil meletakan kepalanya dipaha laki laki itu dan tangannya mengusap dan memainkan kemaluan laki itu sementara Yohan duduk dilantai dengan posisi yang memudahkan aksesnya memainkan puting payudara istriku. 

Aku sendiri merebahkan kepalaku di didada montok Lina, dan sesekali putingnya kuhisap dan kumainkan, sesekali wanita cantik yang usianya lebih muda dari kami ini membungkukan kepalanya, menciumku, dan walau mulutnya sudah ’dipakai’ oleh batang kemaluan Yohan tadi namun tetap terasa manis.

Kadang terasa ada tangan yang memainkan kemaluanku tapi aku tak tahu siapa dan juga tidak terlalu peduli.

Susana terasa sangat erotis dan setelah semua bergabung, masing masing mengambil posisi sesuai kesukaannya.

Lebih kurang tiga puluh menit kemudian Jerry mengambil inisiatif, 
”Bikin game yuk” tiba tiba Jerry berkata
Semua mendengarkan dan Yohan bertanya ”game bagaimana bos?” tanyanya 
” Gini.., kita kan ada 7 pasangan..., nah semua wanita kita tutup matanya lalu, kita yang laki laki bergiliran memasukan punya kita selama 1 menit, tanpa suara, nah si wanita mesti nebak siapa yang sedang memasukan punyanya, yang nebak tepat paling banyak itu yang menang nanti ada hadiah..., okay ...?” 

Hampir seperti koor semua laki laki diruangan itu menjawab ” setujuuuu..”, sementara para wanita Cuma senyum senyum, namun Rini nyeletuk..”tapi habis itu kita juga bikin game ya buat para laki-laki”, rupanya ia tidak ingin kalah, dan semua setuju saja

Kami memulai permainan ini dan giliran pertama Anita istriku diminta maju, lalau matanya ditutu dengan kain dan dengan dituntun ia diminta memilih posisi, yang tanpa diragu dijawab dengan menungging di ranjang kedua kalinya agak renggang dan vaginanya yang tampak jelas dari belakang seperti mengundang siapapun untuk ’mencicipi lubang penuh kenikmatan itu.

Satu persatu laki laki yang hadir lalu menghampiri dan yang lainnya menonton..., dimulai dari Jerry, ia membenamkan kemaluannya, mengocoknya dan menghantamkan kemaluannya sedalam mungkin dalam vagina Anita, dan walau hanya 1 menit namun kami yang menonton merasa amat lama karena mungkin ingin cepat cepat masuk juga, setelah Jerry melepaskan batang kemaluannya dari vagina Anita, istriku diminta menyebut siapa yang tadi masuk dan mungkin karena ia sempat mamainkan kemaluan Jerry di sofa tadi terkaannya tepat, lalu Rully menyusul dilanjutkan Prakoso dan semua laki laki yang hadir, dan aku sendiri terakhir, memang tadi Jerry sempat memberi kode supaya suami wanita yanag sedang ’dilombakan’ memasukinya terakhir.

Anita hanya bisa menebak 3 nama yang tepat, lalu ikatan penutup matanya dilepas dan giliran Hilda yang kini nungging menerima giliran di masuki semua laki laki yang hadir, dan Anita yang berdiri disampingku menonton Hilda yngan menggantikan posisinya berbisik kepadaku..” Pa..aduh.., nggak tahan ..nih.., katanya mengambil tanganku dan menmpelkannya di vaginanya yang sangat basah itu, namun aku hanya menjawab dengan senyum dan menciumnya.

Hilda mampu menebak 2 nama yang tepat dan ketika digantikan oleh Rini masih tampak dalam keadaan sangat terangsang, namun dengan terpaksa ia berdiri juga menyaksikan perlombaan yang berlangsung.

Perlombaan itu akhirnya secara tidak terduga dimenangkan oleh Tiana, istri Budi yang sanggup menebak 5 nama dengan tepat.

Sebagai hadiah Tiana mendapatkan hadiah yang rupanya telah disediakan oleh Jerry 

Selanjutnya game masih berlangsung dalam beberapa macam perlombaan yang semua sangat seru, ada lomba menjilat vagina, ini ide Rini yang menyuruh semua laki laki gantian menjilat vagina selama semenit dan si wanita menentukan siapa yang menjilat paling enak, suara terbanyak yang menentukan pemenangnya, dan ’kategori’ ini dimenangkan oleh Donny, 

Permainan yang penuh rangsangan akhirnya kembali dilanjutkan dengan sex yang sesungguhnya dan suasana yang telah akrab membuat batasan hampir tidak ada sama sekali ada, seperti Jerry yang menyetubuhi Hana, saat ejakulasi dicabutnya kemaluannya dan disodorkan ke mulut wanita yang terdekat dengannya yang dengan senang hati membuka mulutnya dan menerima limpahan air mani dari laki laki itu untuk langsung ditelannya, atau Icha yang ternyata tidak menolak di D P (double penetration) dengan Budi telentang dibawahnya dan kemaluannya didalam vaginanya, sementara Kevin memasuki anusnya dan dengan posisi ditengah Icha tampak berusaha mengimbangi irama gerakan kedua laki laki itu, desahnya yang lantang betapa ia menikmati kedua batang kemaluan itu dalam tubuhnya

Pesta kali ini diakhiri dengan masing masing kembali ke pasangannya dan menuntaskan hasrat yang tersisa.

Aku dan Anita masih tergolek lemas setelah mencapai puncak kenikmatan, entah untuk yang keberapa kalinya bagiku atau baginya dan akhirnya dengan malas kami bergerak mengumpulkan pakaian yang tercecer dan mengenakannya.

Menjelang dinihari kami mengucapkan terima kasih dan meninggalkan hotel kembali kerumah kami dengan tubuh lelah namun penuh kepuasan.

No comments:

Post a Comment

Musim Panas di Los Angeles - 3

  Ketika keluar dari kamar Jeanne, aku mencium wangi makanan. Sepertinya Jeanne membuat nasi goreng dan oseng-oseng ayam dan udang dengan sa...