Monday, January 18, 2010

Shared the Wife

Shared The Wife
by Francis from Duniasex 

Nov 2005,

Suasana pub di hotel ditempat kami menginap malam itu terasa sangat marak, grup musik yang membawakan beragam lagu menyanyi dengan apik, sementara pengunjung yang mayoritas orang asing tampak memenuhi tempat itu terlihat sangat menikmati dan terbenam dalam keasyikannya masing masing.

Sudah 2 hari aku dan istriku berada di P Dewata, dan siang tadi seluruh urusan bisnis yang harus kulakukan sudah selesai, aku dapat relax dan menikmati sisa hari dalam minggu ini tanpa harus memikirkan berbagai urusan yang memusingkan kepala.

Lagu lama One For You, One For Me mengalun dan terasa tanganku ditarik oleh istriku untuk menemaninya berdansa, sesungguhnya aku agak malas untuk berdansa karena aku sedang agak kelelahan setelah 2 hari penuh dengan perdebatan dan argumentasi bisnis dan ingin menikmati rasa santai dan nyaman ditemani segelas minuman, namun demi istri tercinta akupun melangkahkan kaki menemaninya.

Selesai lagu itu kami kembali ketempat duduk namun mataku sempat menangkap sepasang mata laki laki yang tampak memperhatikan istriku, memang dengan penampilannya malam ini, rambut yang digelung keatas, rok mini hitam dari kulit yang dikenakannya menegaskan bentuk pinggul dan pinggangnya yang ramping, baju kupu-kupu berwarna putih penuh dengan manik-manik dengan punggung sama sekali terbuka dan hanya seutas tali yang menahannya dilingkarkan kelehernya membuatnya nampak sangat sexy dan menarik, belum lagi wajahnya yang cantik dan bibir basah kemerahan.

“Ssst…, kamu lihat cowok bule disudut itu?” tanyaku pada Anita ketika kami sudah duduk kembali.
“Yang pakai T Shirt hitam ?, iya dari tadi ngeliatin terus” jawab istriku, wah rupanya ‘kontrol lapangan’ masih dikuasai dengan baik oleh Anita.
“Kenapa..?” tanya istriku melanjutkan
“Nggak…, Cuma ingin tahu sebrapa sih keberanian dia..?” aku menjawab setengah bertanya.
“Ah…ntar aja …, yuk dance lagi” ajaknya
Aku yang tadinya agak malas menjadi agak bersemangat meladeni kemauan istriku, entah kalau ada laki laki yang terpukau pada Anita aku senang dan bangga,
Kali ini kami berdansa dengan berpelukan erat, namun diam diam kuperhatikan.., ternyata laki laki itu tetap memperhatikan kami, dan terkadang Anita secara langsung menatap matanya yang membuatnya tersipu, dan ketika lagu kembali usai kami kembali kle tempat kami, namun istriku sengaja aku mengjaku agak berputar dan mnelewati tempat duduk laki laki itu, aku tahu Anita ingin melihatnya lebih jelas.

“Excuse me..” suara itu agak mengejutkan istriku, ternyata laki-laki itu sudah berdiri disamping meja kami dan tangannya menyerahkan bros yang tadi kuyakin dikenakan Anita dan aku yakin ia ‘sengaja’ menjatuhkanya.
“I found this on the floor, and I believe it’s belong to you” katanya.
“Ouw…thank you.., you are so kind, yes it’s mine how can I dropped it ?”Anita menyambutnya dengan senang, lalu melirik kearahku sambil menjebikan bibirnya, menggodaku.

“Ok..Hi, I am Mike” dan ia mengulurkan tangannya padaku, “Hi” jawabku “Please introduce my wife Anita..” kataku sambil menyambut tangannya dan sekaligus mengenalkan nya pada Anita yang lalu dijabatnya dengan erat.
”Are you alone..?” tanyaku
”Well. Yes..., actually no..you see I stay in this hotel with some friends of mine.., but I am alone here right now” jawabnya panjang lebar.
“Why don’t you join us in our table here? tiba tiba Anita menawarkan

Kami ngobrol macam macam hal dan Mike, yang ternyata berasal dari Amerika datang kemari untuk bisnis, dari kartu namanya serta perusahaan yang diwakilinya dapat kulihat kalau ia memiliki ‘status sosial’ yang lumayan, bukan sekedar ‘bagpacker tourist’

Keinginan untuk berdansa Anita tersalurkan malam ini, apalagi setelah entah berapa gelas anggur diteguknya dan setelah dua kali turun ke lantai dansa dengan wajah yang agak berkeringat namun membuatnya makin nampak sexy ia berbisik padaku “Pah…, kugodain ya si Mike..”
Aku cuma tersenyum dan mencium pipinya, namun aku belum tahu ide apa yang ada dikepala istriku itu.

Kami bertiga ngobrol panjang dan ternyata Mike harus kembali ke negaranya besok sore, dan karena aku merasa lelah kuajak Anita untuk kembali kekamar, walau aku tahu sebenarnya ia masih ingin meneruskan kegembiraannya, maklum 2 hari ia terkurung di kamar sementara aku rapat dan malamnya aku sibuk dengan laptopku membuat berbagai analisa, ia hanya menemaniku saja, namun Anita memang istri yang baik, ia segera berdiri, memberi salam pada Mike sambil mencium pipinya dan menggandengku untuk melangkah kembali kekamar.

Sekelebat sesuatu teringat di otakku, “Hey Mike, in may I know your room number ?” tanyaku “1408” jawab Mike

Sesampainya di kamar, agar terasa lebih nyaman aku mengisi bathtub dan merendam diri dalam air hangat, tiba tiba pintu kamar mandi terbuka dan istriku menyusulku. Aku tahu kalau Anita menginginkan sex, terbukti tangannya segera saja ‘gerayangan’ dan membuat miliku mengeras, dimintanya aku duduk dipinggir bathtub dan segera mulutnya yang ahli beraksi membuatku mengerang nikmat.

Kami sudah di atas ranjang, karena memang tadi Anita belum ‘mendapatkan bagiannya’, namun disisi lain rasa lelah, efek mandi air hangat dan ejakulasi yang dahsyat dimulut istriku tadi tadi sesungguhnya membuatku sudah nyaman, namun aku juga tidak ingin mengecawakan istriku, maka kusuruh ia telentang lalu mulai kujilati lehernya payudaranya dan terus kebawah “Mmm…ma..kamu ingin nyoba si Mike ?” tanyaku lalu lanjut lagi kujilati klitorisnya.
“Mmmm..kepikir sih.., tapi sshh…aahh..dia terlalu sopan sih” jawabnya diselingi desahan saat lidahku memasuki lubang kemaluannya

Puas menjilati vaginanya kuminta ia menungging dan dari belakang kumasukan kemaluanku lalu ku ayun dan kumaju mundurkan dengan irama teratur, sambil tanganku memeluknya dari belakang dan memainkan klitorisnya, yah aku tahu titik lemah istriku, maka ingin cepat kuselesaikan.
Benar saja, tidka terlalu lama gerakan nya semakin keras dan desahannya juga semakin kencang, akupun mempercepat ayunan pinggulku dan “aaah…ssstt…sstt…hhh…” bersamaan kami mencapai puncak dan ini adalah ejakulasiku yang kedua malam ini setelah tadi dikamar mandi lalu aku rebah terkapar, sementara Anita merubah posisinya, menjilati kemaluanku yang penuh lendir dan sisa air mani hingga kering, ..mmm..suatu tanda kalau ia masih belum ‘cukup’

Setelah nafasku agak reda kupandang wajah cantik istriku sambil tersenyum aku bertanya “Ma…mumpung disini nggak ada anak – anak kamu masih ingin main-main?” .tanyaku”
“Maksudnya.?” tanyanya
Kulempar ia dengan bantal yang ditangkapnya dengan tertawa tawa lalu ia menjawab “apa yang ada di pikiran papa?” tanyanya
”Si Mike, papa tahu kok ........kamu ingin..” belum selesai aku bicara bantal itu kembali dilempar ke arahku.
”Gimana caranya.., orangnya sopan dan sangat menjaga tata krama” jawabnya namun dari suaranya aku tahu kalau ia antusias.
”Ok.., kalau misalnya...mama ke kamarnya gimana?” tanyaku
”Ah..nggak..buat mama nggak nyaman kalau papa nggak ada” jawabnya cepat
”Serius... ”jawabku, lalu kulanjutkan ”Papa akan telp dia, kalau dia setuju mama kekamarnya...and ..don’t worry..be happy” jelasku sambil mengutip iklan asuransi mobil
”Nah..papa sendiri?” tanyannya
”Bobo...tapi jangan balik kesiangan.., kita breakfast bareng ..dikamar ya..ok? jawabku
Sebelum istriku mengucapkan sesuatu lagi, kuraih gagang telpon dan kuhubungi kamar Mike ”Hey..it’s me...sorry for disturbing you so late” kataku yang dijawab oleh Mike untuk jangan sungkan – sungkan.
Kami bicara sedikit tentang hal yang umum, lalu kujelaskan bahwa istriku senang ngobrol dengan dia dan mengingat besok dia kembali ke Amerika, apakah dia tidak keberatan untuk ngobrol – ngobrol lagi sedikit.
”In The Bar maybe?” tanyaku memancing
”Well, if you don’t mind, why don’t you come over to my room ?, anyway I had also a friend like I told you before and really want to introduce him to both of you”, jawabnya
“Ok then .. see you soon” kataku sambil menutup telepon
“Oke…” kataku pada Anita
”Tapi... papa nggak bilang kalau mama sendirian kesana, ayo papa ikut” kata istriku
”Nggak.., mama kesana aja sendiri ya ..? kataku lagi, sambil bangkit dari duduku dan memeluknya, ”Papa percaya kok,........ santai aja..” sekali ini memang aku lelah tapi lebih penting lagi adalah aku ingin memperlihatkan bahwa aku mempercayainya sepenuh hatiku. 
Tidak sampai 10 menit setelah istriku meninggalkan kamar, aku sudah terlelap, dan ketika kubuka mataku kulihat wajah cantik istriku tengah mamandangiku dengan senyum, terlihat agak lelah namun penuh kepuasan, hari sudah terang..., dan.......... astaga jam sudah menunjukan hampir Pk. 09 pagi, sementara di meja sarapan sudah terhidang.
”Mmmh..jam berapa balik ma?”
”tadi jam 7 an ...” jawabnya
Wah...pikirku..., karena kau ingat dia menuju ke kamar Mike belum jam 12 malam.

”Papa mandi dulu ya., mau ikut...?” tanyaku sambil bangkit dan melangkah ke kamar mandi
”Nggak ..ah..mama udah mandi tadi.., udah telpon anak-anak, ntar papa jangan lupa telp mereka, si Pieter mau mesen apa gitu tapi cuma mau bilang sama papanya ”jawabnya, dan memang ia sudah rapih, bersih, harum dan berdandan sedikit.
”Udah sana cepetan..., laper nih....” katanya

Kami sarapan bersama di kamar, dan setelah selesai, sambil rebah didadaku ia berkata
”Ih..papa ..sebel deh kok nggak bilang sih kalau si Mike nggak sendirian dikamarnya..? tanyanya
”O ..iya...papa lupa” jawabku seenaknya”Aw..”teriaku ketika pinggangku dicubitnya

Gini :

”Waktu sampai didepan dikamarnya setelah mengetok pintu Mike heran melihat mama sendirian, terus mama jelasin aja kalau papa kecapekan dan minta mama memenuhi janjinya untuk ngobrol sama dia, terus terang aja wajahnya sih keliatan seneng banget, tapi dia keliatan agak kecewa waktu jelasin bahwa temennya ada dikamar, umurnya sih hampir sama, cuma lebih tinggi, dan nggak cuma itu kebetulan dia udah ngajak juga satu orang lagi yang juga dari grup perusahaannya, karena dipikirnya papa mau kekamarnya dan bicara bisnis”

”Mama bilang kalau begitu, mama akan bangunin papa dan balik lagi, tapi dia bilang jangan, karena ..emang sih semalam mama juga tahu kalau papa capek.., keliatan dari wajahnya, jadi dia juga ngerti, lagian pertemuan asosiasi yang papa wakili kan juga ada di berita, jadi dia ngerti kalau beneran kecapekan.

Lalu Anitapun mulai menceritakan ’petualangannya’

”Any way you are already here, so please come in” Mike lalu mempersilahkanku masuk.

Setelah dikenalkan pada kedua temannya,Trey dan Scott, kami ngobrol dan Mike menawarkan minuman yang ku iyakan, semula pembicaraan berlangsung agak kaku karena mereka sesungguhnya sama sekali nggak menyangka kalau akhirnya ‘hanya’ ngobrol dengan seorang wanita, untunglah aku berhasil mencoba mengimbangi materi pembicaraan mereka sedapatnya, dalam hati aku agak mengumpat juga, sialan…suamiku malah tidur dan aku mesti ngobrol macem- macem, iya kalau mereka mau melakukan seperti yang kuharap…, yah walau tadi sudah sempat mendapat orgasme namun sesungguhnya aku masih ingin.

Lama kelamaan aku jadi capek juga bicara tentang pekerjaan mereka, kupikir it’s now or never deh…, kalau ditolak ya udah kubalik kekamar dan ku marahin suamiku, maka akupun pamit kamar mandi, disana aku berkaca, lalu melepaskan bra yang kukenakan, melepaskan celana dalamku, saat itu aku mengenakan baju motif bali yang baru kublei kemarin, agak rendah didada dan rok mini.

Sambil keluar dari kamar mandi aku kembali duduk disofa dan mulai menilai ketiga laki laki bule ini, Mike sangat sopan, Trey humoris, banyak tertawa, namun Scott.., matanya memandangku dengan nanar, terlihat bahwa ia menginginkanku dan tidak disembunyikannya, apalagi bolak balik ia memuji kecantikan ku.

“Mike do you have any music in here ?” tanyaku
“Yes of course, lalu ia memutar lagu lagu jazz lama dari player dekat TV, dan kepada scott aku berkata “Well, u know I do like dancing a lot, I have danced several times this evening in the Pub with Mike, would you like to dance with me know?” tanyaku. “Yes..with pleasure “ jawabnya dan setengah meloncat ia bangkit menarik tanganku dan kamipun berdansa diruangan itu, karena irama lagunya lembut, kami berdansa sambil berpelukan, kupeluk erat lehernya, ia jauh lebih tinggi daripadaku dan kutahu ia dapat melihat dadaku dengan bebas karena rendahnya leher baju yang kukenakan, apalagi setelah bra yang kukenakan kulepas, kurasakan tangannya meremas pantatku dan aku tahu kalau ia menyadari aku juga tidak menggunakan celana dalam karena jarinya menelusuri pantatku dan mencarai’panty line’ yang akan terasa kalau mengenakan celana dalam.

Sambil memeluk lehernya erat erat kudongakan wajahku, menatap matanya, dengan mulut setengah terbuka dan detik berikutnya bibirnya sudah menempel dibibirku, kami berciuman dengan panasnya, lidahnya yang memasuki mulutku kusambut dengan lidahku, dan tangannya sudah mengangkat rok miniku dan meremas bongkahan pantatku, sehingga aku yakin kalau kedua laki laki yang ada diruangan itu juga melihat pantatku dengan jelas karena aku membelakangi mereka.

Tanganku ingin memegang selangkangannya namun pelukan kami terlalu rapat dan ciuman kami terlalu panas, setelah beberapa saat kami melepaskan pagutan bibir kami dan bernafas terengah - engah, namun saat kesempatan agak renggang sedikit kugunakan untuk mengubah posisi tanganku yang kini sudah berada di selangkangannya dan meremasnya dari luar celana, sementara jari tangan Scott sudah berhasil menyentuh bibir vaginaku. Tanpa terasa Scott sudah mengangkat rok miniku hingga hampir kepinggang sehingga sesungguhnya aku berdansa dan berpelukan seperti hanya pakai kaos tanpa bawahan. Namun aku sudah tidak peduli dan tanpa risih dibawah tatapan Mike dan Trey, kuturunkan retlseting celana yang dikenakannya dan tanganku menyelinap masuk, segera kutemukan batang kemaluannya ternyata cukup besar dan sudah mengeras. Setelah sedikit kuremas – remas, ikat pinggangnya kubuka dan kuturunkan celana jeans yang dikenakannya sekaligus dengan celana dalamnya yang dibantu dengan gerakan kakinya, kesempatan itu juga kugunakan untuk melepaskan kaos yang kukenakan dan sekaligus rok kuturunkan, Scott juga dengan cepat melepaskan T Shirtnya dan kini kami sudah berpelukan dan berciuman lagi ditengah ruangan namun kali ini kami berdua sudah telanjang bulat.

Tiba kurasa ada sepasang tangan lain yang mengusap punggungku, dan ketika kulirik ternyata Mike sudah mendekat, aku membalikan tubuhku memunggungi Scott yang segera memelukku dari belakang dan menciumi leherku sementara Mike kurarik mendekat dan ketika aku berusaha membuka retsleting celananya ia dengan cepat melepaskan semua yang dikenakannya, dan sekarang kami bertiga berpelukan telanjang bulat, Mike sibuk menciumi dan menjilat serta menghisap putting payudaraku.

Mereka lalu menariku ke atas tempat tidur dan kini aku dikelilingi oleh tiga laki laki bule yang semua sudah tidak mengenakan sehelai benangpun.

Semua sibuk menggerayangi dan menciumi sekujur tubuhku, entah siapa yang sekarang ada diselangkanganku, menjilat dan menciumi vaginaku, sementara kedua tanagnku masing masing menggenggam dan bergantian kuhisap batang kemaluan yang disodorkan dekat mukaku.

Posisi berubah lagi, Mike yang rupanya tadi menjilati vaginaku merangkak naik dan mulai berusaha memasukan kemaluannya kedalam vaginaku, dan sekejab kemudian terasa batang kemaluannya menembus memasuki tubuhku.. Kedua laki laki yang lain kini menonton aku dan Mike bersetubuh, kami berpelukan, kakiku naik keatas melingkari pinggangnya, dan Mike sibuk menciumi wajah, bibir, leher, dan berusaha mencapai payudaraku namun krn dia jauh lebih tinggi agak sulit mulutnya menjangkau payudaraku, sambil pinggulnya bergoyang dan batang kemaluannya keluar masuk di vaginaku.

Rupanya Mike tidak mampu bertahan terlalu lama, terasa batang kemaluannya berdenyut denyut dan terasa semakin membesar, pinggulnya semakin cepat bergerak maju mundur, akhirnya .....dengan satu dengusan keras ia melenguh...dan dengan satu hentakan batang kemaluannya ditekan sedalam mungkin dalam tubuhnya dan menyemprotkan air maninya yang terasa panas memenuhi mulut rahim dan vaginaku, beberapa kali batang kemaluannya menyemprotkan isinya, lalu ia pun terkulai.

Saat batang kemaluan yang mulai lemas itu terlepas, tubuhku sudah ditarik oleh Scott “Please on your knee sweety” katanya dan akupun dibaliknya hingga menungging, lalu tanpa buang waktu, batang kemaluannya yang agak lebih besar dari Mike sudah dibenamkan dalam vaginaku yang masih penuh air mani.

Trey yang juga terlihat tidak tahan segera memposisikan dirinya didepanku dan batangnya memasuki mulutku.

Scott agak kasar, gerakannya cepat dan menghantamkan batangnya dalam vaginaku dengan cepat dan keras hingga suara yang keluar dari kecipaknya batang miliknya dalam vagina ku yang masih berlumuran air mani serta suara keteplok saat bijinya mengenai pantatku menimbulkan irama yang aneh, sementara Trey yang batangnya dalam mulutku juga tidak kalah kasarnya, rambutku agak dijambak karena hantaman Scott membuat seluruh tubuhku maju mundur dan kemaluannya terlepas saat keluar masuk mulutku ia benar benar ‘memberiku mouth fucking’ dengan keras dan cepat, kadang hingga hampir habis batangnya ia benamkan dalam mulutku, hingga aku hampir tersedak.

Kalau saja suamiku ada disini saat ini pasti akan dimintanya mereka berlaku lebih lembut, namun karena sendirian ya sudah, dan sejujurnya nafsuku mengalahkan segalanya.

Trey meracau dengan kata kata yang kadang tak kumengerti dan aku pun siap siap, karena terasa kalau ia mulai mendekat – mendekat dan akhirnya kepalaku dipegang dengan keras, kemaluannya di benamkan sedalam ia bisa dan crrrt....banyak sekali air mani bule ini, rasanya seperti tak ada habisnya aku menelan cairan hangat yang dikeluarkannya hingga akhirnya ia melepaskan kepalaku dan akupun melepaskan batangnya dari mulut, namun ganti kujilati batangnya dan bijinya, sementara Scott masih terus bergerak dengan kasarnya menghamntam vaginaku dari belakang.

“You are incredible baby” kata Trey sambil mencium bibirku dan menjilati air mani miliknya yang ada dibibirku.

Kini tinggal Scott yang masih ‘berkutat’ dan saat iramanya mulai dipercepat ia semakin keras dan cepat bergerak dan aku hanya bisa pasrah, lalu sesaat kemudian ia berteriak keras sekali “aah...fuck....i’m cumming....” dan terasa kemaluannya memuntahkan isinya dalam vaginaku. Malam ini sudah tiga kali vagina ku ‘diisi’, tadi oleh suamiku , Mike dan kini Scott.

Ambruk dipunggungku aku terdiam beberapa saat, aneh.., justru aku yang belum orgasme.., memang aku butuh kelembutan, kalau terlalu keras dan kasar malah akan sangat sulit untuk mencapai orgasme. Dan vaginaku masih berdenyut denyut ..menagih ....

Kami bertiga terkapar dan Mike bertanya “You are really a special woman, do your husband know about this?”
“Yes,...” jawabku dan akupun menjelaskan sedikit kalau aku dan suamiku sesekali swinging dan melakukan explorasi dalam kehidupan sex kami.

“Well that good, me and my wife too” Scott yang menjawab, lalu ia bangkit mengambil dompetnya dan memperlihatkan sebuah photo dirinya bersama seorang wanita dan 3 anak laki laki
“She is pretty, and your kids are cute” kataku mengomentari photonya.

Kami masih ngobrol bebberpa saat, dan aku mengambil kesempatan ke kamar mandi, sekedar membersihkan diri, namun air mani yang ada terlalu banyak, sehingga masih terasa walau sudah kubersihkan.

Trey yang kini berinisiatif, ia mulai dengan mencium bibirku, dan akupun menyambutnya, dan sesaat kemudian ia sudah menjilati vaginaku, tanganku juga tidak tinggal diam dan ‘menemukan’ batang nya Mike yang lalu ku main-mainkan.

Sesaat setelah Trey berada didalamku, aku berbalik dan kini aku diatas, ku goyang perlahan dengan kemaluannya didalam diriku, kudorong kedepan, kebelakang dan sesekali kuangkat pinggulku sehingga batang kemaluannya itu tertarik dan terbenam, dengan gerakan yang teratur dan irama yang kukontrol aku mulai menapak menuju orgasme yang kuinginkan, dan benar saja, beberapa menit kemudian akau meraskannya datang,.. kupercepat gerakanku dan “ ah...keluarr......keluar....” kedua laki laki yang lain sungguh menikmati pemandangan saat aku mengejang, mendongak dan mendesah menggapai puncak, lalu akupun ambruk.... disambut dengan ciuman oleh Trey.

Badanku terasa lemas sekali, namun aku tahu.., permainan masih jauh dari selesai, padahal kalau sudah begini ingin sekali aku kembali kekamar dan tidur, tapi aku sudah menyulut api dan wajib memadamkannya kan ?

Tidak lama aku diberi kesempatan berdiam diri, segera tubuhku dibalik dan kini Trey diatasku lalau mulai bergerak.

Kali ini benar benar aku pasrah dan membiarkan ia menyelesaikannya hingga akhirnya kembali vaginaku diisi oleh air mani dari laki laki keempat pada malam ini.

Rupanya Mike dan Scott tahu kalau aku exhausted, diambilkannya minum dan kami berempat telanjang duduk duduk diranjang, saling bercerita, aku bersender pada Mike yang memeluku dari belakang tangannya mengusap payudaraku dan sesekali memainkan putingku, Scott disamping kiriku ku sambil jarinya sesekali memasuki vaginaku yang masih penuh air mani Trey tadi, lalu jari tangannya disodorkannya kemulutku yang kujilat, sementara kemaluannya ada digenggamanku dan Trey duduk dikananku kemaluannya yang masih basah juga kugenggam, namun tangannya tidak kebagian ‘lahan’ ditubuhku.

Tiba tiba Scott bergerak lalu seakan tidak perduli dengan basahnya vaginaku ia menjilatinya, disedot sedotnya vaginaku, klitorisku dimainkan dengan lidahnya dan kadang pantatku diangkatnya tinggi tinggi dan lidahnya dimasukan dalam anusku,. Wah .........lama lama aku tak tahan digituin, dan nafsuku mulai kembali.

Kudorong Mike agar rebah, dan akupun memberi tanda pada scott untuk berhenti lalu kutunggangi Mike dengan aku diatas.

Saat akau sedang berciuman dengan Mike, dengan kemaluannya didalamku, kurasakan lidah hangat Scott mengexplorasi anusku, dibukanya bongkahan pantatku dan lidahnya benar benar dimasukan kedalamnya, sementara batang kemaluan Mike masih tertanam dalam vaginaku.

Ini benar benar luar biasa rasanya, aku mengerang dan mendesah sejadinya....dan belum sempat berpikir Trey juga sudah menyodorkan batangnya kemulutku.

Tiba tiba aku merasa Scott menempelkan kemaluannya di anusku dan berusaha menekannya, “No...No.......I do not do anal sex...” kataku, namun posisiku benar benar lemah., Mike memeluku erat erat, dan Scott berusaha memasukan batang kemaluannya dalam anusku, aku berusaha berontak namun tidak berdaya, perlahan terasa kepala kemaluan Scott mulai memasuki anus yang tadi dijilatinya dan masih sangat basah itu, dan ...aku berteriak, rasa panas dan perih luar biasa menyerangku, dan terasa kepala kemaluannya sudah masuk..............
 
“Ah....sssh...” aku masih berusaha menahan untuk tidak berteriak karena sakit dan perih sekali, tubuhke seperti terbelah dan entah sulit dilkiskan dan..blesss......................hampir pingsan aku saat dengan sekali sentak Scott sudah membenamkan seluruh batangnya dalam pantatku.

Kemaluan Mike yang dalam vaginaku menjadi terasa semakin besar dan mereka berdua mulai bergerak mencari irama.

Entah bagaimana rasa panas dan perih tadi mulai mereda.., dan ketika keduanya sudah seirama, rasa nikmat mulai datang menyerangku. Trey mengusap usap punggungku dan sesekali menyodorkan kemaluannya kemulutku.
Aku sungguh tak berdaya..., mereka berdua bekerjasama dengan kompaknya dan gelombang rasa nimat menyerang otakku, aku tak tahan lagi...........”sssshh...ah.....keluar...akeluar.. .aku keluar...”racauku, dan satu terjangan yang luar biasa menyerangku dan aku mendapatkan orgasme yang sangat hebat, bergetar rasanya tubuhku dari ujung kaki hingga ke ubun ubun.

Mereka masih beberapa saat bergerak dan tiba tiba semua menjadi sedemikian cepatnya dan anusku terasa sangat hangat ketika Scott menyemburkan air maninya dalam dalam dan Mike menyusul kembali mengisi vaginaku.

Beberapa saat kami bertiga terdiam mengatur nfas dan ketika tercabut dari anusku yang tertinggal adalah rasa perih dan panas.

“Crazy” kataku.., I have never done it before and I don’t do anal” why you force me like that?” tanyaku agak jengkel pada Scott

Sambil cengengesan dan bangkit menuju kamar mandi untuk membersihkan dirinya ia menjawab “ You have the most beatiful ass I have ever seen..., sorry but I can’t hold my self” jawabnya

Aku masih telentang ketika Trey ‘menduduki’ perutku dan mengocok batangnya di hadapan wajahku, sebenarnya aku sudah kelelahan tapi kubiarkan ia melakukannya dan pas ketika ia akan menyemburkan air maninya kutarik kemulutku dan kusedot keras hingga habis saat ia ejakulasi, kali ini ia tidak terlalu banyak mengeluarkan maninya, mungkin sudah terkuras tadi.

Dengan lesu aku bangkit, mengumpulkan pakainku dan menuju kamar mandi, masih terasa seperti ada sesuatu yang mengganjal di pantatku ketika aku berjalan.

Tapi aku takjub juga sih...., barang sebesar itu bisa masuk dalam anusku.

Hampir pukul tujuh pagi ketika aku meninggalkan kamar mereka.
__________________________________________________ ____
“Pokoknya mama nggak mau lagi dilepas begitu..” kata istriku seusai ia menceritkan pengalamannya.

“Maaf..papa nggak nyangka kalau mama ..sampai di DP gitu”, kataku menyesal

Tapi kini kemaluanku yang berdenyut mengeras nggak karuan mendengar semua cerita itu, mau minta...kasihan juga ia pasti sudah lelah.

“Sini mama bantu” katanya lembut dan sesaat kemudian ia sudah berjongkok diwajahku menyodorkan kemaluannya yang agak kemerahan karena diforsir semalaman “Jilatin...ayo...jilati...., tadi waktu mandi masih banyak isinya...ayo jilatin..pa..” katanya dan akupun menmenjulurkan lidahku, menyapu dan menyedot nyedot vagina nya, aroma sex masih sangat kental terasa dan rasa asin, gurih serta lendir yang keluar memberikanku sensasi sendiri.

Kami bersetubuh dengan lembut dan sekali ini sama mencapai puncak kenikmatan, kuisi lagi vagina yang entah sudah berapa banyak terisi sejak tadi malam.

Hari itu kami tertidur seharian, bangun untuk makan, tidur lagi dan malamnya kami makan ikan bakar di pantai di jimbara, untuk esok hari terbang kembali ke Jakarta untuk kembali memasuki rutinitas hidup.

Itu adalah satu satunya Double Penetration yang dialami Anita dan dia tidak pernah mau lagi melakukannya, sebab utamanya ; takut menjadi kebiasaan

No comments:

Post a Comment

Musim Panas di Los Angeles - 3

  Ketika keluar dari kamar Jeanne, aku mencium wangi makanan. Sepertinya Jeanne membuat nasi goreng dan oseng-oseng ayam dan udang dengan sa...