Wednesday, June 17, 2009

Arthur : Ski, Snow, and Sex

Hobby favorite saya adalah main ski. Pertama kali saya tiba di Amerika, saya tidak sabar untuk belajar ski karena pada dasarnya saya suka sekali dengan tantangan. Nama saya Arthur, ini kisahku.

Pada bulan September 2006, teman baik saya bernama Antonio (dari Italia) mengirim saya email. Inti email adalah International Student Organization (ISO) kampus saya tahun ini akan mengadakan ski trip ke Aspen di negara bagian Colorado. Pada tahun-tahun sebelumnya, ski trip biasanya diadakan ke Bear Mountain di California, Mount Hood di Oregon atau ke Utah. Saya langsung menjawab dengan antusias kesediaan ikut. Saya minta si Vita untuk didaftarkan juga karena ia suka main ski.

Vita adalah seks partner saya. Kita adalah teman baik tapi kita tidak mau terikat hubungan ikatan. Cukup hubungan intim. Ski trip diadakan pada hari Thanksgiving di bulan November. Thanksgiving merupakan hari perayaan nasional orang Amerika dimana beratus tahun yang lalu nenek moyang orang Amerika beremigrasi dari Inggris. Setiba di benua Amerika, mereka tidak punya makanan sama sekali. Beruntung orang Indian berbaik hati dan memberi mereka makanan. Kebaikan hati dan sikap bersahabat orang Indian ini dijadikan sebagai perayaan Thanksgiving di Amerika. OK, kita lanjutkan ceritanya.

Thanksgiving Day 1998

Jum'at

Saya dan Vita sudah menunggu di airport untuk berangkat ke Aspen. Saya dan Vita telah membawa sendiri peralatan ski. Ada sekitar 30 orang yang ikut serta. Si Antonio dan pacarnya, Priscilla (orang Venezuela) tampak sibuk mengatur dan mendaftar orang-orang yang telah hadir. Sebagian besar yang ikut adalah anak-anak freshman. Ada 2 orang Indonesia yang ikut. Jam 6 pagi tepat, pesawat United Airline yang kami tumpangi berangkat menuju ke Aspen. Jam 9:30, pesawat mendarat di Denver. Lalu dengan mengendarai bis yang telah disewa, kami melanjutkan perjalanan ke Aspen yang memakan waktu 2 jam.

Setiba di Aspen, para panitia langsung check-in ke hotel dan menunjukkan kamar-kamar para peserta ski trip. Saya dan Vita mendapatkan tempat di lodge bersama dengan Antonio dan Priscilla, tetapi kamarnya dibuat terpisah yaitu Vita dan Priscilla sedangkan saya dengan Antonio. Setelah makan siang, rombongan dibawa ke tempat bermain ski. Bagi yang tidak punya peralatan ski, bisa sewa. Tempat bermain ski dikelilingi pegunungan yang sangat indah dan tertutup salju. Sejauh mata memandang, semuanya putih. Di lereng gunung, terlihat rumah-rumah dari kayu serta hotel-hotel ditengah-tengah pepohonan cemara.

Pemandangan yang sangat cantik. Saya sibuk memotret pemandangan ini dengan peralatan kameraku. Peserta yang belum bisa main ski disediakan guru, sedangkan yang sudah bisa main ski diperbolehkan untuk naik ski lift jalur kuning untuk dibawa ke atas gunung. Perjalanan naik ski lift keatas gunung memakan waktu 3 menit, tapi perjalanan turun kebawah bisa butuh waktu lebih lama karena track skinya dibuat mengitari gunung.

Saya, Vita, Antonio dan Priscilla langsung naik ski lift ke jalur merah. Jalur merah merupakan jalur yang paling curam dan tinggi. Hanya direkomendasikan bagi yang sudah ahli main ski. Ada beberapa teman dari Rusia, Jepang dan Inggris yang ikut dengan kita ke jalur merah. Setiba di puncak gunung, kita semua langsung balapan turun kebawah. Benar-benar menegangkan dan menyenangkan. Sambil meluncur turun, tidak henti-hentinya kita saling memotong depan teman sambil tertawa-tawa. Begitu sampai di ski station di lereng gunung, kembali kita naik ski lift dan berlomba adu cepat menuruni gunung dengan ski.

Pemandangan dari atas gunung benar-benar indah. Cuaca Â-20 derajat celcius tidak terasa begitu dingin karena badan kami sudah hangat dibungkus jaket ski yang tebal. Tidak terasa, kami sudah main ski selama 5 jam. Kami istirahat ke ski station untuk makan dan minum. Puas istirahat, Saya, Vita, Priscilla dan Antonio kembali melanjutkan main ski. Teman-teman yang lain memutuskan untuk kembali ke hotel untuk istirahat. Ternyata bermain ski di malam hari tidak kalah indah karena lampu-lampu disepanjang ski track membuat suasana lebih romantis dan indah. Jam 7 malam, kami berempat sudah lelah dan diputuskan untuk kembali ke cottage.

Karena Antonio adalah ketua panitia, maka ia bebas memilih sendiri cottage yang diinginkan. Didalam cottage kami ada Jacuzzi. Jacuzzinya terletak di teras lantai dua. Antonio menawarkan untuk berendam di air hangat Jacuzzi setelah makan malam, saya langsung setuju. Acara makan malam untuk peserta diadakan di restoran dekat hotel. Acara makan malam disusul dengan games dan penyalaan api unggun.

Selesai acara itu, kita berempat kembali ke cottage. Jacuzzi telah disiapkan Antonio. Saya dan Antonio langsung membuka membuka semua baju hangat dan nyemplung ke Jacuzzi dengan menggunakan celana pendek. Sedangkan Vita dan Priscilla menggunakan BH dan celana dalam. Saya belum bercerita tentang Priscilla. Priscilla sangat cantik, ia adalah bom seks di ISO. Wajahnya yang khas dari negara latin membuat dirinya sangat cantik dan erotis. Rambunya berwarna pirang, buah dadanya besar dan tubuhnya langsing dan berisi.

Sering sekali saya mendengar komentar dari teman-teman yang horny melihat Priscilla di kampus. Jujur saja, saya sering ereksi melihat cara Priscilla berpakaian di kampus dan sekarang malam ini Priscilla hanya menggunakan BH dan celana dalam di hadapan saya, oh yes! I'm in paradise. Antonio sendiri orangnya ganteng. Tingginya 185 cm, tubuhnya sangat atletis, wajahnya khas orang Italia dengan rambutnya yang selalu terlihat klimis. Sedangkan Vita, seks partner saya, bertubuh langsing padat dan buah dadanya besar. Rambutnya panjang dan kulitnya putih.

Sambil menikmati kehangatan Jacuzzi, saya memeluk Vita dan Antonio memeluk Priscilla. Kita berendam sambil minum wine dan saling bertukar cerita sambil tertawa-tawa. Vita kemudian minta ijin untuk ke toilet. Saya melihat mata Antonio langsung memperhatikan tubuh Vita yang dibalut BH dan celana dalam yang basah sehingga tampak puting dan bulu kemaluannya.

Tidak lama, si Priscilla ikut-ikutan ke toilet, sekarang giliran saya melihat tubuh Priscilla yang molek. Saya dan Antonio kembali ngobrol sambil minum. Vita dan Priscilla kembali ke Jacuzzi sambil tertawa-tawa. Vita menarik tangan saya untuk keluar dari Jacuzzi dan Priscilla juga menarik tangan Antonio. Dengan tanda tanya, kita berdua mengeringkan tubuh dengan handuk dan dibimbing ke ruang tengah. Perapian sudah dinyalakan sehingga ruangan telah hangat.

"Saya dan Vita sepakat, malam ini kita bertukar pasangan" kata Priscilla sambil tersenyum.
"Agree guys?" kata Vita.
"Terserah panitia yang punya acara" kata saya.
"Up to you ladies" kata Antonio sambil tertawa.
"Sekarang kalian berdua duduk disofa" kata Priscilla.

Saya dan Antonio duduk di sofa kemudian Vita membuka BH Priscilla dan menarik celana dalamnya, lalu gantian Priscilla membuka BH dan celana dalam Vita. Saya dan Antonio tak henti-hentinya menelan ludah melihat tubuh-tubuh telanjang itu.

Vita menghampiri Antonio dan mereka langsung berciuman. Priscilla juga menghampiri diriku dan kita berciuman. Tak henti-hentinya tangan saya menggerayangi tubuh Priscilla, saya remas buah dadanya dan mengusap vaginanya. Priscilla sangat agresif. Kontol saya diremas dan ditarik. Saya melirik ke Vita dan mereka sedang sibuk dalam posisi 69.

Priscilla kemudian jongkok dihadapanku, kontol saya langsung dihisap dengan penuh nafsu, sekali-sekali matanya melirik kesaya dengan pandangan menggoda. Kemudian Priscilla mencondongkan dadanya ke kontol saya lalu kontol saya dikepit diantara payudaranya yang besar. Langsung saya mendongakkan kepala merasakan kenikmatan ini. Payudara Priscilla dikepit dengan keras sambil digoyang naik turun sehingga kontol saya terasa seperti dikocok-kocok.

"Oh yes baby, do it again" pinta saya.

Saya lalu bertukar posisi, Priscilla duduk di sofa dan saya mulai menjilat vaginanya. Priscilla menjerit dengan nikmat sambil meremas kepala saya. Saya melihat Vita dalam posisi doggy style dan Antonio sedang menggenjot kontolnya dalam vagina Vita. Vita mendesah-desah sambil meremas payudaranya

"Yes Antonio, fuck me, fuck me like a bitch" seru Vita.

Melihat Vita terlihat tak berdaya disetubuhi Antonio, gairah saya bertambah dan saya langsung mengarahkan kontol saya ke vagina Priscilla. Ini benar-benar saat yang saya pernah mimpikan, menyetubuhi Priscilla. Wajah Priscilla yang sayu terlihat semakin menggairahkan. Priscilla mengangkat kakinya tinggi lalu menahannya dengan merangkul pangkal pahanya, sedangkan saya mencondongkan dada saya ke dada Priscilla sambil menggenjotnya.

Priscilla kelihatannya semakin keras digenjot semakin liar. Priscilla memutar tubuhnya sehingga posisi berganti menjadi doggy style. Payudara Priscilla yang besar tampak menggelantung langsung saya remas-remas. Priscilla dengan lihai memutar-mutar pantatnya sambil mengikuti irama genjotanku. Baru sekali ini saya merasakan goyangan seperti itu.

Tak lama saya mendengar si Antonio melenguh dengan keras, kontolnya ditarik keluar dari vagina Vita dan diarahkan ke mulut Vita. Vita menjilat dan menelan peju Antonio. Setelah bersih, kembali Antonio memasukkan kontolnya ke vagina Vita dalam posisi doggy style. Keringat disekujur tubuh Vita dan Antonio mengalir dengan deras. Saya sendiri terus menggenjot Priscilla, sekitar 2 atau 3 kali Priscilla memekik dengan keras dan tubuhnya sedikit mengejang tapi ia terus menggoyangkan pantatnya, rupanya ia sedang mengalami multiple orgasm. Saya menjadi kagum melihat stamina Priscilla yang kuat, tapi saya tidak ingin kalah kuat dengannya.

Saya mengubah posisi menjadi duduk lalu Priscilla duduk dipangkuan saya tetapi membelakangiku. Kembali ia menggoyang tubuhnya naik turun dengan penuh enerjik, sedangkan saya meremas payudaranya dari belakang. Akhirnya pertahanan saya runtuh, saya mulai klimaks. Saya berseru dengan nikmat saat peju saya keluar sedangkan Priscilla menghujamkan vaginanya dengan keras ke kontolku sambil berteriak penuh nikmat. Setelah peju saya keluar semua, saya dan Priscilla langsung terduduk dengan lemas. Priscilla duduk dipangkuanku dan kita kembali berciuman. Saya meremas dan menghisap putingnya sedangkan tangan kanan saya kembali mengelus vaginanya.

Vita sendiri tak kalah seru. Antonio dan Vita sedang ML dalam posisi berdiri. Vita berdiri menghadap ke dinding dengan kedua tangannya bertumpu pada dinding sedangkan Antonio dari arah belakang menggenjot kontolnya dalam vagina Vita. Tak henti-hentinya payudara Vita diremas-remas Antonio dan Vita berseru-seru dengan nikmat untuk digenjot lebih keras. Tak lama Antonio kembali ejakulasi, ditarik kontolnya dari vagina Vita lalu dikocok sehingga pejunya muncrat ke pantat Vita. Vita menengok kebelakang dan Antonio mencium bibirnya sambil meremas payudaranya.

Priscilla lalu mendorong tubuh saya sampai telentang di sofa. Kembali Priscilla jongkok dihadapanku lalu memasukkan kontolku ke vaginanya. Dengan penuh gairah, ia kembali mengocok-kocok kontolku dalam vaginanya. Ia merebahkan dadanya kedadaku lalu berciuman. Payudaranya saya remas dengan lembut. Saya melirik ke Vita dan mereka sedang berpelukan sambil melihat kita bersetubuh.

Sambil menghisap puting Priscilla, tiba-tiba Vita berdiri mengangkang dimuka saya lalu mendekatkan vaginanya ke mulutku, langsung saya menjilat vaginanya yang basah. Vita yang posisinya jongkok diatas muka saya, tiba-tiba dengan pelan Priscilla mendorong punggung Vita ke depan sehingga Vita menjadi nungging diatas diriku, Priscilla kemudian sambil bersetubuh diatas diriku menjilat anus Vita. Vita mendesah-desah menikmati jilatan lidahku di vaginanya dan lidah Priscilla di anusnya. Saya kemudian melihat Antonio berdiri dibelakang Priscilla.

Wah mau ngapain dia? Saya bertanya dalam hati.

Ternyata Antonio mulai memasukkan kontolnya kedalam anus Priscilla. Priscilla mendongak saat kontol Antonio masuk kedalam anusnya, Priscilla menghentikan goyangannya dan membiarkan kontol Antonio masuk lebih dalam. Kemudian Priscilla pelan-pelan mengayunkan pantatnya dan secara bersamaan kontol saya keluar masuk vaginanya begitu pula kontol Antonio kedalam anus Priscilla. Saya sebenarnya tidak bisa melihat ini dengan jelas, tapi beruntung Vita telah memasang handycam disudut ruangan sebelum pertarungan ini dimulai sehingga kita berempat bisa menontonnya.

Di video itu, terlihat posisi kita berempat yang saling bertumpang tindih. Saya dibagian bawah ditindih oleh Priscilla dan Vita nungging dimuka saya menerima jilatan divagina dan jilatan di anus dari Priscilla. Sedangkan Priscilla vaginanya diisi oleh kontol saya dan Antonio berdiri dibelakang Priscilla menyetubuhi anus Priscilla. Akhirnya peju saya keluar didalam vagina Priscilla dan Antonio pun mengalami ejakulasi. Peju Antonio memenuhi anus Priscilla. Priscilla terkulai lemas dipelukan saya. Vita jongkok disamping saya lalu mencium bibir Priscilla dengan mesra sambil membelai rambutnya. Akhirnya kita berempat tertidur didepan perapian sambil berselimutan tanpa mengenakan baju.

Sabtu

Pagi hari, kami berempat bangun, sebenarnya kami agak malas bangun tapi berhubung Antonio dan Priscilla adalah panitia maka mereka harus segera mengatur acara untuk hari ini. Acara pagi ini adalah sarapan dilanjutkan dengan hiking di pedesaan di Aspen. Suasana hiking berjalan dengan seru. Di sebuah lapangan yang luas, para peserta beristirahat. Ada yang membuat snowman, ada yang timpuk-timpukan salju. Jam 12 siang, kami semua kembali ke hotel untuk makan siang. Peserta bebas memilih mau main ski atau shopping di Aspen. Banyak yang memilih kembali main ski.

Saya, Vita, Antonio dan Priscilla kembali bermain ski sampai makan malam. Makan malam kali ini diadakan di sebuah restoran di Aspen. Restoran terbuat dari kayu dengan hiasan-hiasan ala koboi. Selesai makan malam, peserta ada yang kembali ke hotel, ada yang belanja di Aspen, ada yang foto-foto. Kita berempat memilih untuk jalan-jalan didaerah pedesaan. Suasana sangat romantis. Saya berjalan sambil memeluk Vita dan Antonio memeluk Priscilla. Setelah lelah, kita kembali ke cottage.

Malam itu kembali kita berempat bersetubuh dengan berbagai gaya. Vita kebagian double penetration, saya memasuki kontolku kedalam anusnya sedangkan Antonio memasukkan kontolnya dalam vagina Vita dan Priscilla tak henti-hentinya berciuman dengan Vita. Priscilla mendapat bagian diikat tangan dan kakinya sehingga saya, Vita dan Antonio dengan bebas menikmati tubuhnya. Lalu ganti posisi dimana saya telentang dan Vita jongkok diatas pinggulku sambil mengocok kontol saya dalam vaginanya sedangkan Priscilla jongkok di atas mukaku sehingga saya bisa menjilat vaginanya. Vita dan Priscilla saling meremas payudara dan berciuman kemudian Antonio berdiri ditengah dan menyodorkan kontolnya ke mereka berdua. Secara gantian mereka menghisap kontol Antonio.

Kami berpesta seks sampai jam 4 pagi lalu tertidur. Jam 7 pagi kami terbangun dan langsung membereskan barang-barang karena bis akan segera berangkat mengantar kita semua ke Denver lalu kembali ke San Francisco.

Entah mana yang jauh lebih asyik, naik ke puncak gunung lalu meluncur dengan ski dengan kecepatan tinggi, atau bersetubuh dengan dua bidadari. Yang pasti, semuanya nikmat dan tak terlupakan.

Tamat

No comments:

Post a Comment

Musim Panas di Los Angeles - 3

  Ketika keluar dari kamar Jeanne, aku mencium wangi makanan. Sepertinya Jeanne membuat nasi goreng dan oseng-oseng ayam dan udang dengan sa...